Materi tentang Routing: Definisi, Jenis-jenis, dan Protokol Routing Terkini
Di postingan Kali ini akan membahas tentang routing, sebuah konsep penting dalam dunia jaringan komputer. Routing memungkinkan kita untuk mengirimkan data dari satu jaringan ke jaringan yang lain dengan efisien dan tepat sasaran. Tanpa routing, data yang kita kirimkan tidak akan bisa sampai ke tujuannya.
Secara sederhana, routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk menentukan rute atau jalur yang harus dilalui oleh data untuk sampai ke tujuannya. Dalam hal ini, rute menjadi sangat penting karena menentukan bagaimana data harus bergerak dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Dalam materi ini, kita akan membahas secara lebih detail tentang jenis-jenis routing, cara kerja routing, dan bagaimana routing memungkinkan kita untuk mengoptimalkan kinerja jaringan komputer. Semoga materi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep routing dan meningkatkan keterampilan Anda dalam mengelola jaringan komputer.
Pengertian Routing
Routing merupakan protokol yang sangat penting dalam dunia jaringan komputer karena memungkinkan kita untuk mengirimkan data dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dalam hal ini, rute menjadi sangat penting karena menentukan jalur mana yang akan diambil oleh data untuk sampai ke tujuannya.
Secara sederhana, rute adalah jalur yang harus dilalui oleh data untuk sampai ke tujuannya. Ketika data dikirimkan dari satu jaringan ke jaringan yang lain, maka perlu ada suatu cara agar data tersebut bisa sampai ke tujuannya dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, routing menjadi sangat penting karena memungkinkan kita untuk menentukan rute terbaik yang harus dilalui oleh data tersebut.
Perbedaan routing berdasarkan pengiriman data
Routing dibedakan menjadi Langsung dan Tidak Langsung berdasarkan pengiriman paket data.
Routing Langsung
Dengan menggunakan konsep ini, sebuah alamat tujuan bisa langsung dituju tanpa harus lewat host lain. Coba bayangkan, sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 bisa mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3 tanpa perlu melewati host lain. Sangat efisien dan praktis, bukan?
Tapi jangan terlalu cepat senang dulu, Routing Langsung ini sebenarnya tidak semudah itu. Kita harus memastikan bahwa kedua komputer terhubung secara langsung dan memiliki jaringan yang sama. Jika tidak, maka kita harus memikirkan cara lain untuk mengirimkan data tersebut.
Meskipun begitu, Routing Langsung tetap menjadi pilihan yang sangat menarik, terutama dalam jaringan kecil atau dalam kasus-kasus tertentu. Jadi, jika Anda ingin mencoba menggunakan Routing Langsung, pastikan terlebih dahulu bahwa kedua komputer terhubung secara langsung dan siap untuk saling bertukar data.
Routing Tidak Langsung
Nah, kalau yang satu ini adalah Routing Tidak Langsung. Mirip kayak kita belok-belok dulu sebelum sampai ke tujuan, tapi bukan karena kita nyasar, melainkan karena harus melewati host lain dulu sebelum akhirnya sampai ke alamat tujuan. Misalnya nih, sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mau ngirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, tapi sebelum data tersebut bisa nyampe ke tujuan, harus mampir dulu ke host dengan alamat 192.168.1.5 baru lanjut ke alamat host tujuan. Jadi, kayak ada jalan tikus gitu deh sebelum akhirnya sampai ke tujuan.
Tapi jangan khawatir, meskipun harus melewati host lain dulu, Routing Tidak Langsung tetap bisa dipakai kok. Namun, tentu aja harus diperhatikan agar data tidak mengalami gangguan dan tetap bisa dikirim dengan aman dan cepat.
Jenis-jenis routing
Sekarang kita akan bahas nih tentang jenis-jenis Routing yang bisa kamu temuin di dunia jaringan.
Routing Statis
Pada Routing Statis, si Admin ini harus nambahin route-route di routing table secara manual di setiap router. Jadi, nggak ada otomatisan atau apa, semuanya tergantung kejelian dan ketelitian si Admin. Kalo sampe salah, bisa-bisa data jadi nyasar atau terhambat di tengah jalan.
Tapi jangan khawatir, meskipun terlihat ribet dan manual, Routing Statis ini tetep bisa dipakai kok. Tentu aja, si Admin harus pintar-pintar memilih dan menambahkan rute yang tepat di setiap router. Jangan sampai asal-asalan, nanti malah bikin data jadi chaos.
Jadi, kalo kamu pengen pake Routing Statis, harus punya Admin yang tangguh dan jeli. Siap-siap aja buat menambahkan route-route di routing table satu per satu.
Konfigurasi routing jenis ini nih salah satu jenis konfigurasi routing yang biasanya dipake buat jaringan kecil yang punya cuma beberapa gateway. Biasanya, jumlah gateway-nya nggak lebih dari 2 atau 3 aja. Nah, yang unik dari Static Routing ini adalah, konfigurasinya dibuat secara manual di masing-masing gateway. Jadi, butuh kesabaran dan ketelitian yang extra buat ngatur dan memastikan semua rute-nya bener dan nggak nyasar-nyasar.
Tapi, kalo jaringannya stabil dan jarang down, Static Routing ini bisa jadi pilihan yang oke. Tapi, hati-hati juga ya kalo jaringannya nggak stabil. Kalo Static Routing di-pasang di jaringan yang kurang stabil, bisa-bisa semua routing jadi kacau dan paket data jadi nggak bisa nyampe tujuannya.
Apalagi kalo jaringannya berkembang dan ada penambahan router baru. Ya ampun, nambah kerjaan lagi buat update tabel routing secara manual di router yang udah ada sebelumnya.
Jadi, kalo mau pake Static Routing, harus bener-bener dipertimbangin ya, apalagi buat jaringan besar. Soalnya, butuh effort yang nggak kecil buat ngatur dan mengupdate-nya secara manual.
Routing default
Pernah denger tentang Routing Default? Nah, ini nih salah satu jenis routing yang biasanya dipakai kalo kita mau ngirim paket-paket ke network tujuan yang jauh banget, tapi nggak ada di routing table-nya.
Jadi, kita harus manual nambahin router-hop berikutnya buat ngirim paket-paket tersebut. Biasanya, Routing Default dipakai buat jaringan yang cuma punya satu jalur keluar saja. Ini lumayan praktis buat jaringan yang nggak terlalu ribet.
Routing Dinamis
Routing dinamis merupakan salah satu jenis routing yang banyak digunakan dalam jaringan. Dalam routing dinamis, routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router secara otomatis.
Kelebihan dari routing dinamis adalah kemudahan dan kecepatan dalam melakukan update routing table, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengatasi perubahan topologi jaringan. Hal ini jauh lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan penggunaan routing statis dan default.
Namun, penggunaan routing dinamis juga dapat mempengaruhi kinerja CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan secara matang dalam memilih jenis routing yang tepat untuk jaringan yang digunakan.
Protokol Routing
Ah, protokol routing, si aturan yang punya kelebihan membentuk tabel routing. Dalam aksinya, routing adalah si pengirim-pengirim paket data yang penuh perhitungan. Berbekal tabel routing, ia menentukan jalan mana yang paling efektif untuk sampai ke tujuan. Jangan remehkan kemampuannya ya, meski terlihat sepele tapi tanpa dia, data-data kita bakal kesasar dan bingung mau pergi ke mana.
Semua routing protokol pasti punya niatan baik buat mencari rute tersingkat demi mencapai tujuan yang diinginkan. Tapi, tiap protokol punya gaya dan caranya masing-masing. Kita bisa mengelompokkannya menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol.
RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah salah satu jenis protokol routing yang kuat dan sering digunakan pada jaringan area lokal (LAN) dan jaringan area luas (WAN). Protokol RIP dikategorikan sebagai protokol gateway interior yang menggunakan algoritma distance vector untuk menghitung rute terbaik. Protokol ini pertama kali didefinisikan pada tahun 1988 dan memiliki versi 2 yang saat ini masih banyak digunakan. Namun, secara teknis protokol RIP sudah dianggap usang oleh teknologi yang lebih canggih.
Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah salah satu jenis protokol routing yang dikembangkan oleh Cisco. IGRP digunakan untuk pertukaran data rute pada sistem yang mandiri. Protokol routing ini dibuat sebagai alternatif untuk mengatasi batasan Routing Information Protocol (RIP) pada jaringan yang lebih besar. IGRP mempertahankan beberapa metrik untuk setiap rute, seperti keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. IGRP memiliki maksimum hop sebanyak 255 dan update routing transmisi setiap 90 detik. Meskipun diukur dalam protokol routing classful, namun IGRP kurang populer karena memakan banyak ruang alamat IP.
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yang aktif yang digunakan dalam jaringan internet. OSPF adalah jenis protokol link state routing dan masuk dalam kelompok protokol gateway interior. OSPF beroperasi di dalam sistem otonom yang berbeda dan memiliki dua versi, yaitu OSPF versi 2 yang didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 dan OSPF versi 3 yang didefinisikan dalam RFC 5340 pada tahun 2008. OSPF paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar karena dapat menangani banyak rute dengan efisien dan memiliki kemampuan untuk memperhitungkan kualitas link jaringan dalam menentukan rute terbaik.
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol routing yang sangat penting bagi gerbang protokol internet eksternal. EGP pertama kali dijelaskan dalam RFC827 pada tahun 1982 dan kemudian diresmikan sebagai standar dalam RFC 904 pada tahun 1984. EGP berbeda dari protokol routing distance vector dan link state karena ia menggunakan topologi pohon. EGP sangat kritis bagi keamanan dan stabilitas internet global karena ia memungkinkan untuk interkoneksi antara jaringan yang terpisah secara geografis dan administratif.
***
Itulah penjelasan singkat tentang routing dan protokol-routing yang penting dalam jaringan komputer. Routing memungkinkan data dapat dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain secara efektif dan efisien. Dalam menjaga koneksi jaringan yang lancar dan aman, pemahaman tentang routing sangatlah penting. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami lebih dalam tentang routing. Terima kasih telah membaca!