Tips Jitu Atasi Masalah Umum Pada Komputer Anda
Sesekali
hal ini dapat saja terjadi. Tiba-tiba PC berulah, dan tidak dapat terselesaikan
dengan mudah. Meskipun Anda sudah membaca berbagai panduan troubleshooting pada
manual yang tersedia. Dan hal ini bisa juga terjadi pada Anda.
Tidak
memandang situasi dan kondisi, sebuah sistem dapat berulah. Bisa saja sesaat
setelah Anda melakukan update driver. Ataupun setelah melakukan penambahan
perangkat tambahan pada sistem Anda. Ataupun terjadi secara tiba-tiba, tanpa
peringatan ataupun pemberitahuan sebelumnya.
Dan
ulasan kali ini akan membahas hal-hal tersebut di atas. Usah gelisah dan tidak
perlu panik menghadapinya.
Duduk
tenang, dan ikuti saja pembahasan kali ini. Semoga salah satu di antaranya
adalah jawaban dari masalah yang Anda hadapi dengan PC kesayangan Anda.
Ter-update,
Bukan Berarti Bebas Bug
Tidak selamanya teknologi terbaru memberikan yang terbaik untuk penggunanya.
Bahkan beberapa kali kami menyaksikan sendiri, produk yang mengusung teknologi
terbaru, pada batch awal juga disertai dengan perbagai masalah yang cukup
memusingkan.
Sebagai
contoh, motherboard dengan chipset terbaru. Inilah beberapa kasus yang sering
dirasakan para anggota lab PC Media. Perlu diadakan beberapa riset skala kecil,
untuk dapat menjalankan serangkaian tes dengan sempurna. Mulai dari sesekali
mencari update BIOS, update driver ataupun sekadar manual ter-update dari
produk yang bersangkutan.
Contoh
lain adalah untuk pengujian video card. Dengan makin tajamnya persaingan AMDRadeon
dan nVidia, membuat berbagai produk dengan chipset terbaru, terus berdatangan.
Yang akhirnya memerlukan solusi patch software pengujian. Untuk dapat
menjalankannya.
Lalu,
bagaimana dengan yang terjadi di dalam dunia nyata? Pada penggunaan sehari-hari
Anda dengan PC
Langkah Pembukaan
Seperti pada catur, langkah pertama akan sangat menentukan. Begitu juga dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan PC Anda.
Pada
subbahasan ini, akan berisi tentang langkah terpenting dalam mencoba
menyelesaikan masalah dengan PC Anda. Yang terpenting adalah mencoba mengetahui,
apa yang menyebabkan PC Anda berulah. Perubahan terakhir apa yang terjadi pada
PC?
Hal ini
sangat penting untuk diketahui secara pasti. Mengingat, hal ini akan sangat
memudahkan penyelesaian yang harus dilakukan. Disesuaikan dengan kemungkinan
masalah yang terjadi. Dari sini, memungkinkan untuk mempersempit kemungkinan
masalah yang terjadi dengan PC Anda.
1. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.
Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?
Solusi:
Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus
diperiksa satu per satu secara bertahap.
Langkah
1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply
unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan
switch PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS
(uniterruptable power supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage
regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan
baik.
Langkah
2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru pada
PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang
dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali
komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena
konektor yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang
dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini.
Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.
Langkah
3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu persatu.
Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih berfungsi
dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala sama
sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu
dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan
PC tidak akan bereaksi sama sekali.
2. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.
Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.
Solusi:
Fiuhh…setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah
ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker
casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi
bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa
motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada
motherboard.
Lebih
mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven
segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu
arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku
manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios
Central .
Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.
3. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.
Solusi:
Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan
termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa
langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.
Langkah
1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele
seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian
depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan,
yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan
minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
Langkah
2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan.
Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan
menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.
Langkah
3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan
pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan
tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap
sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak
tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang
terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah,
akan dianggap sebagai slave.
Langkah 4:
Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya
ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya
terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk
setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat
ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA
dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan
oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang
digunakannya.
4. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.
Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS.
Solusi:
Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan
kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut
belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun
DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru
tersebut.
Kemungkinan
1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan
operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang
perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan
perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman.
Kemungkinan
2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP/Vista/7/8/8.1/10
ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi
berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses
instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya
akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan
orang.
Kemungkinan
3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan
untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda
sudah menggunakan operating system Windows 7. Dengan mengguna kan user yang
memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.
Cukup
dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My
Computer, pilih Manage.
Perhatikan
kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda
dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.
Catatan:
Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management.
Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk
ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun
fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.
5. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.
Solusi:
Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal
harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang
terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block
Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan
karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.
Untuk
itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan,
sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan
48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator
(http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan
menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.
Jika
ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme
yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat
menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.
Drive Optik
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.
6. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.
Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa demikian?
Solusi:
Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan
software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak
disertai dengan software burner.
Perlu
diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan
untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat
dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan
drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya.
enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com,
seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.
7. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.
Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?
Solusi:
Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang
tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya
akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk
menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.
Yang
perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan,
sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).
Cara
mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada
tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada
bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana
harddisk maupun drive optic terpasang.
VGA dan Display
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.
8. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.
Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Solusi:
Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU AMD Radeon pernah merasakannya.
Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan
menggunakan AMD Catalyst. Sebagai informasi, AMD Catalyst yang ditujukan khusus
untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET
Framework SDK.
Operating
system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang
sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.
Ini akan
berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan
memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang
menyebabkan munculnya window pop up serupa.
9. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.
Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.
Solusi:
Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update
driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang
sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating
system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan
update terbaru yang diinginkan.
Untuk
para pengguna VGA dengan chipset AMDRadeon, Anda dapat dengan mudah melakukan
proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena AMD
juga sudah menyertakan AMD CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat
proses instalasi driver AMD CATALYST.
Untuk
yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan
driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah
tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition
(www.drivercleaner.net).
10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.
Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD, atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan?
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor.
Kebanyakan
monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi
secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan
video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire
masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan
hingga gangguan moire minim.
Untuk
monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast
akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan
mata. Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan
black level. Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus
monitor.
Networking
Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.
11. Router Hang, dan Perlu Direstart.
Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.
Solusi:
Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami
hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu
yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan
restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).
Langkah
1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa
mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan
mencegah crash pada router.
Langkah
2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa
disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan
antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.
Langkah
3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut.
Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam
ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan
baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika
request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.
12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.
Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.
Solusi:
Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default
membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara
paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).
Atau
melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections.
Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk
mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak
jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai,
dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik
dari baterai.
Hal ini,
yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif
yang dapat dilakukan.
Pilihan
1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak
khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut
untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.
Pilihan
2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle
penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan
sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus
karena waktu idle 5 menit telah terlewati.